Batamkepri.com
Unggul dalam Debat ke SATU tanggal 1 Nopember 2024,
Pendidikan Menjadi Program Prioritas NADI (Nuryanto-Hardi) di Kota Batam
Calon Walikota Batam, Nuryanto berjanji akan mampu meningkatkan taraf pendidikan dan pemikiran masyarakat yang berada di Kota Batam.
“Jika masyarakat di Kota Batam mempercayakan NADI (Nuryanto dan Hardi Selamat Hood) memimpin Kota Batam maka pendidikan harus kami tingkatkan sehingga pemikiran masyarakat semakin tinggi dan semakin maju lagi,” kata Nuryanto alias Cak Nur.
Nuryanto menerangkan bahwa kemajuan zaman dan teknologi semakin pesat. Karena itu harusnya pendidikan masyarakat harus ditingkatkan supaya tidak digilas perkembangan teknologi dan zaman.
“Semakin hari teknologi semakin berkembang. Oleh karena itu sebagai pemimpin Kota Batam nantinya harus siap memfasilitasi peningkatan pendidikan masyarakat,” ujar Nuryanto.
Nuryanto menyebutkan dengan ditingkatkan pendidikan maka akan berpengaruh kuat terhadap peningkatan sumber daya manusia (SDM) di Kota Batam.
Dalam kesempatan itu, Nuryanto juga bercerita tentang masa penerimaan peserta didik baru (PPDB) Kota Batam.
“Carut marut PPDB selama ini dikarenakan sistem zonasi. Sebenarnya sistem zonasi itu baik jikalau fasilitas pendidikannya lengkap mulai dari tingkat TK, SD, SMP dan SMA atau SMK. Kalau semuanya lengkap dan sebanding dengan jumlah masyarakat usia belajar maka tidak menimbulkan masalah. Yang ada saat ini ternyata fasilitas untuk tingkat pendidikan ini tidak lengkap sehingga masyarakat dari zonasi 1 harus pergi bersekolah ke zonasi 2. Ini semua masalahnya selama ini,” ucap mantan ketua DPRD Kota Batam selama dua periode.
Nuryanto berjanji bahwa pihaknya nanti akan berupaya melengkapi fasilitas setiap zonasi yang ada di Kota Batam.
“Jangka panjang pemerintahan NADI akan melengkapi fasilitas sarana dan prasarana semua zonasi di Kota Batam. Bagaimana dengan jangka pendeknya sebelum fasilitas sarana dan prasarana itu terpenuhi? NADI siap berkolaborasi dengan pihak swasta supaya masyarakat usia belajar di Kota Batam tidak ada yang putus sekolah,” kata pria mantan ketua ojek di Kota Batam.
Dalam kesempatan itu, awak Media Batamkepri.com melayangkan pertanyaan. Apakah pola kerjasama dengan pihak swasta akan menjadi momentum dan tempat penyelewengan uang negara atau terjadinya tindak pidana korupsi?
Nuryanto menjawab bahwa niatannya murni dan suci untuk mengabdikan diri kepada masyarakat bukan untuk memperkaya diri, kelompok dan golongannya.
“Semua harus berangkat dari niat melayani dan mengabdikan diri kepada masyarakat Kota Batam. Kita mencari solusi PPDB yang selama ini carut marut di Kota Batam. Inikan sekarang sudah zaman keterbukaan informasi publik, kalau ada orang-orang yang hendak bermain-main mencari keuntungan maka itu urusan hukumlah. Terpenting komitmen dari NADI adalah untuk mencerdaskan anak-anak Kota Batam,” ucap Nuryanto.
Nuryanto menjelaskan bahwa sembari pihaknya nanti bekerjasama dengan pihak swasta untuk menampung masyarakat Kota Batam usia belajar maka tetap dilakukan pembangunan fasilitas sarana dan prasarana pendidikan mendukung sistem zonasi dari Menteri Pendidikan.
“Kita tidak bisa memilih salah satu dari pola jangka panjang atau pola jangka pendek. Kalau kita memilih salah satunya maka matilah kita. Untuk memenuhi standar zonasi itu berproses pembangunannya,” ujar Nuryanto.
Editor
sin